Aku jadikan Surah Al-Quran itu Surat CintaMu Ya Allah.. Aku jadikannya teman hidup dimana jua ku berada.. Aku jadikan Solat, talian hubunganku denganMu Ya Allah.. Tatkala rindu syahdu melanda, bisikan Zikir menjadi penawar hatiku.. Ketika sujud, aku memohon agar Kau menerima segala amalanku.. Dalam Tahajud ku bisikan.. Ya Allah, moga Engkau letakkan aku b'sama yg Kau kasihi.. Dan panggilan pulangku, menjadi pertemuan pertamaku denganMu.. Ya ALLAH Kekasihku.. Engkau Yang Satu..

28 Ramadhan

Jangan hanya sujud ke sejadah saat susah.
Jangan hanya mengenal telekung saat sesak.
Jangan hanya memandang qiblat saat payah.
Jangan hanya teringat wudhu’ saat lemas.
Jangan hanya mengenal tasbih saat hanyut.
Jangan hanya memandang alam saat alpa.

******************************************


Manusia mudah lupa dengan keadaan dirinya yang sebenar. Sukar dan sedikit sekali untuk mensyukuri segala nikmat dan kurniaan yang Allah hadiahkan di dalam kehidupan ini. Salah satu nikmat yang tiada nilainya adalah nikmat Iman dan Islam. Nikmat yang paling besar.

Sehinggakan bila mana diri sudah dikuasai dengan rasa bongkak, ego dan tamak haloba maka nikmat Iman, Islam dan Ihsan disisihkan ke tepi. Lebih mengutamakan nikmat yang tiada manfaatnya di akhirat kelak. Nikmat yang hanya mengundang kecelakaan ke atas dirinya di saat hari pembalasan kelak.

Namun begitu, bila sudah kecewa dengan kegagalan, maka barulah mula untuk bersujud menghadap Tuhan. Mengadu kepasrahan jiwa yang melanda. Mengapa saat senang lenang dengan nikmat dunia manusia itu kufur untuk akur pada Tuhan. Saat susah, barulah kita ingat akan Tuhan.


Bila terasa jiwa yang berserabut, jiwa kacau, gelora jiwa. Maka kembalilah pada Tuhan. Jangankan sampai kita lupa siapa diri kita yang sebenarnya. Di mana-mana sahaja mampu kita bersujud menyembah syukur pada Allah s.w.t.. Bukankah peringatan demi peringatan sering kali bermain di cuping telinga  kita. Beruntunglah kerana masih ada lagi yang sudi memberi peringatan biarpun dicemuh dikeji.

0 comments:

Post a Comment